LEKANG_
Tak
mampu lagi menampung lara hati..
Ketulusan
hati tak bisa hindari semua ini...
Haruskah
ku melangkah dan menyerah..
Meski
sayap-sayapku telah patah.....
“Nggak...!!”
ujarku ketus.
“Ok..kalau
kamu gak lihat dia ccoba lihat ke orang tuamu dim...”
“Mending
lihat billnya terus di bayar deh sayyang..”Ujarku tersenyum sambil tak
memperdulikan kata-kata kekasihku ini.
“Kepala
batu kamu dim...”Ujarnya jengkel sambil mencubit pipiku.
“Makasihhh,,,,”Balasku
dengan senyum termanis .
Memang benar kata kekasihku ini aku
kepala batu, namun wanita manapun juga akan ambil sikap sepertiku jika
kekasihnya disuruh memilih pilihan orang
tuanya?. Padahal jelas-jelas ia cemburu terus maksudnya apa gitu bersikap sok sok besar hati gitu???
“Dim..
coba lihat gaun pengantin itu kamu cantik banget pakai gaun itu...”ujarnya
padaku.
“Masak
sih sayang “,Tanyaku manja.
“Tapi,,,
couplenya sama patih wahhh pasti kalian serasi banget”Balasnya sambil
tersenyum.
“Kamu
apa-apaan sih dikit-dikit patih,, kalau cemburu bilang”,ujarku ketus.
“Justru
karena aku sayyang banget sama kamu aku ingin kamu itu bahagia dim..kamu keras
kepala banget sich dim”.
Aku tak tahu pasti dan mengerti
apakah vikra ini becanda apa serius, dia selalu membujukku agar hubungan kita
berakhir dan aku memilih patih lelaki pilihan orang tuaku atau mungkin ia
menguji kesetiaanku ,,,bahkan pernah terbesit difikiranku dia memang ingin hubungan kami berakhir karena ia
punya idaman lain,,,???
“Ndak
dim.. Sampai kapanpun kamu tetap langitku yang biru bahkan selamanya aku hanya
mampu melihat pada satu arah dan itu dirimu dim..Dima Kusumadewi”,,,,
“Terus
maksud kamu apa vik selalu ingin aku mengakhiri hubungan kita dan kamu ingin
aku memilih patih??”, tanyaku to the point.
“Kalau
kamu mengatas namakan cinta kamu rugi dim”,ujarnya.
“Terus
maksud kamu ini dagangan ada untung dan ruginya gitu?What your mindset now
dear??”,Protesku pada kekasihku ini yang mulai membuat aku marah.
“Iya
ndak gitu semuanya harus seimbang antara cinta dan logika... terlebih restu
orang tua dim” jleb kata-katanya menusuk hatiku.
“Kita
kan gak buru-buru melangkah masih banyak waktu melangkah”, aku tetap tidak mau
mengalah.
“Dima..Dima..
denger aku harus bilang apa lagi sih orang tuamu tak setuju dan aku gak mau
menantang restu bahkan membuat seorang anak durhaka terhadap orang
tuanya..bukan aku tak mau berjuang
..lihat patih dia sayang banget sama...................”,belum sempat
vickra menyelesaikan kata-katanya mama datang dan melengkapi kekacauan situasi
saat ini.
“Dima
pulang... Udah berapa kali mama bilang jangan ketemu vickra ...”
Hening
keadaan semakin membeku dan memojokkanku ketika vickra yang seharusnya
membelaku untuk memperjuangkan restu malah ia menyuruhku pulang juga.
“Patih”,betapa
kaget ternyata patih sudah menunggu di rumah.
“Aku
capek”,ujarku ketus.
“iya
udah kamu istirahat dulu dan ini bunga untuk kamu”
Patih Yanuar adalah anak sahabat
mama ku,kami sudah dijodohkan waktu remaja. Sekilas memang tak ada yang salah
dengan patih dan tak ada alasan untuk tidak menerima patih sebagai kekasih
namun tidak dengan hati dan perasaanku hatiku hanya ingin berlabuh pada vickra,
mahasiswa perkapalan semester akhir yang 2 tahun ini menjadi kekasihku.
“oia
aku mau tanya sama kamu ?”,tanyaku pada patih.
“Apa
itu dim??”
“Kamu
gak capek 2 tahun ini kyak gini ke aku padahal diluar sana banyak wanita yang
baik lebih cantik dari aku bisa menyayangi kamu dengan tulus dan tentunya masih
sendiri dan tidak mengganggu hubungan orang..”,ujarku ketus.
“Dim..
perjodohan ini kehendak orang tua kita, aku bisa saja menjauh dan beres namun
aku ingin menunjukkan baktiku kepada orang tuaku bersamamu dim”,ujarnya.
“Well..this
is not love, show you dont love me “____
“benar
Dim ini bukan cinta... bukan cinta biasa”, kata-katanya membuatku muak
“Kamu
pulang sana “,cukup jahat juga aku mengusir patih karena aku semakin muak
dengan sikap patih.
“Dengar
dim suatu saat kamu akan membuka hati untukku dan tersenyum menyambut
kedatanganku”ujarnya semakin membuatku muak.
“Apa
ini vick?”
“Ini
barang-barang darimu aku kembalikan!!”, kata-kata vickra membuatku kaget.
“Vick
apa-apaan sich ini?”,ujarku tak terima.
“Aku
gak mau karena aku seorang anak durhaka pada orang tuanya?”,Jawabnya ketus.
“Kamu
gak pahami pengorbanan kita selama ini?”, apapun alasan Vickra aku tetap tak
terima.
_Plak.._tamparanku
pun tak terhindarkan.
“Makasih
Dim kamu udah nyadarin aku... selain aku gak pantes buat kamu ...ternyata
langkah-langkahku tak pantas di temani wanita sekasar kamu”,Kata-kata Vickra
begitu menyakitkanku.
“Vick
kamu gitu..”
“Jangan
hubungi aku lagi Dim..”ujarnya sangat mengiris-iris hatiku.
Aku tak habis pikir angin apa yang
membuat Vickra seperti itu ia benar-benar lelah memperjuangkan hubungan ini...
lalu kemarin itu apa? picisan? Kebohongan? Tulang-tulangku luluh tak dapat
kutahan lagi lara di hati ini...
Dia
yang harusnya memperjuangkan ini bersamaku..
Ia
yang harusnya melangkah bersama kenapa harus gentar saat ini?...Apa memang
sudah bosan..?Apa memang ini hanya janji semu...? apa...memang apa semua ini??
Dia separuh nyawa rela bergega pergi menjauh diambang duka
..._Tak perlu disesali...
Rasa sakitmu...
Rasa sakitku..
Tiada lagi alasan..
Inilah kejujuran..
Pedih adanya...
Namun ini jawabbnya,,,
Lepaskanku segenap
jiwamu..
Tanpa Harus ku
berdusta,,,
Karena kaulah satu yang
ku sayyang,,
Dan tak layak ku
didera,,,,,_
Tiga
bulan berlalu tiada kabar berita dari Vickra ,,, namun untuk bersatu dengan
Patih entahlah yang jelas kejadian lalu membuat aku dan Patih dekat, tapi Patih
belum berani mengajak melangkah lebih jauh hatiku masin nyeri dan luka.
“Kamu
sudah coba hubungi Dim?”,Tanya Vita.
“Belum
buat apa? Dia sudah bilang seperti itu vit?,,,sebenarnya apa sich yang ada
dipikiran lelaki itu Vit? Sekarang bilang A realita yang terjadi B yang
tertafsir dibenak kita C,D,E bahkan sampai Z, apa-apaan itu!”,Ujarku pada Vita
sahabat smp ku yang 1 jurusan denganku.
“Coba
tanya Patih??”...
“Itu
bukan solusi Vit”,Tolakku pada usul konyolnya.
“Siapa
bilang?? Justru itu solusi ...?”,kata-kata Vita membuatku berpikir ulang.
“Kamu
benar Vit aku harus bangkit ini tu statis...masa depanku, orangtuaku
dan...”Belum sempat aku menyelesaikan ucapanku Vita langsung memotong.
“Patihhh..............”,Ujar
kami serempak.
Senyumku
dan Vita berkembang ...
jalan yang terjal dan sulit namun kalau tetap diam dan tak
berjalan akan terasa lebih sulit.
=
= = = = = = = = = == = = = = = == = = = == = = = = = = == = = = = = = = == = =
= = = = =
Hujan senja ini membasahi bumi dan
hati-hati rindu gersang ,,,
Langkah-langkah rindu semakin berat
melangkah,,,,,
“Dim
ayo hujan luw....”teriak Patih
Entahlah
mengapa hujan kali ini aku tak ingin berteduh justru aku ingin hanyut dalam
irama rintik hujan hari ini.
“Dim...
nanti kamu sakit lw..”,Bujuk Patih sekali lagi.
Aku
hanya tersenyum melihat usahanya membujuk aku seperti membujuk seorang anak
kecil.
Derap-derap langkah dua insan yang
tak sadar akan hati yang menjauh mencoba mengintip kekasihnya yang tiga bulan
lalu diabaikan demi sebuah restu ...Restu yang harusnya menjadi miliknya.
“Dim..
bersama hujan yang menyapa bumi... aku ingin menyapa hatimu”,kata-kata patih
benar-benar halus namun hati ...bagaimana dengan hatiku saat ini?? Keadaan ini
saja aku tak tahu pasti.
Lesu sudah insan yang melihat
sirat-sirat kesenduan 2 insan tadi yang satu sendu karena hati yang bimbang
karena luka yang satu yakin bahwa ia mampu membuat pujaannya bahagia. Dua tahun
penantian membuatnya tak ragu untuk menanyakan sebuah kepastian.
“Patih...
aku belum bisa menjawab”,ujarku lirih.
“Kamu
butuh waktu berapa lama lagi.. seumur hidup pun aku siap menunggu”, yakinnya
pada pujaannya.
“Aku
masih sakit...”
“Dan
akulah penawarnya Dim,,”
Hati yang sendu tak tercandu oleh
rindu batin yang bersua membuat bimbang segenap rasa diam atau
melangkah...padam atau kah bungkam pada nurani yang tak bertepi. Hati ingin
mengejar cinta untuk menjadi sandaran hidup dan mati.
Patih
berlutut sambil memohon ingin rasaku pergi karena aku tak mau dipermainkan
hati.
“Dima...
akad nikah besok pun aku siap... aku sudah tak punya kata-kata lagi untuk
menjelaskan seluruh perasaaanku padamu kecuali dengan kesriusanku.”,ujar Patih.
Ditengah
kebimbangan rasa ia yang muncul kembali meluluh lantahkan seluruh
tulang-tulangku.
“Vick...Vickraa”,
Ujarku terbata-bata.
“Apa
Dim??? Apa yang kamu harap dari Vickra jika hari ini ia berlutut padamu dan
meminta seluruh hati dan perasaanmu aku siap mundur jika kamu memang memilih
Vickra”,Protes Patih tak terima. Belum sempat terjawab arti sebuah ungkapan ,
sang kekasih pergi berlari tak ingin mengganggu momen bahagia meski hatinya
perih.
“Vickra,,,,”iya
benar itu Vickra ... maafkan aku patih aku yang ingin mengejar cintaku untuk
sebuah kepastian... air matamu, ketulusanmu, pengorbananmu belum mampu meluluh
lantahkan hatiku untuk berlabuh padamu.
“Dim....Dima..”Teriak
Patih.
Tiga hati satu cinta saling berlari
mengejar apa yang dikejar memperjuangkan yang patut diperjuangkan namun
tiba-tiba.............................BRUKKKKKKKKKKKK....................................
“Dima...”
“Patih.....
Vickraa...Vickraaa...”
“oh
Tuhan Fatamorgana apa ini? Patih dan Vickra terbaring tak berdaya ..ini semua
salahku yang mengejar Vickra hingga tak peduli dengan Patih yang tertabrak
muatan itu namun ironi Vickra yang menyelamatkanku malah terjatuh di
tebing”.....
Hanya dentuman jam rumah sakit yang
menemani kesendirian dalam sunyi dua hati yang mencintai satu dermaga kini
terbaring tak berdaya betapa egoisnya diri berbentuk kesombongan hati yang
terus saja membanggakan ego diri..
“Vickra...Patih..maafkan
aku”
“Aku
tak pernah tahu rahasia apa yang ia simpan?”,Gumanku.
“Apapun
itu ia sangat mencintaimu Dim.. aku bisa merasakan lewat darah ini... lewat
jantung ini”,Ucap lelaki pilihanku.
“Semoga
ia bahagia disana”, tambahku.
“Dia
akan tetap bahagia karena slalu ada disisimu
lewat jantung ini”,Ucapnya lagi.
“Terimakasih
Patih...”
“Aku
yang harusnya berterimakasih padamu dan pada Vickra yang memberikan jantung
ini”
“Kamu
tak kan sendiri Vick.. tenanglah disini dan kami mendoakanmu dan menjagamu juga
jantung yang telah kau berikan pada Patih dan aku akan setia padamu karena kita sudah mendapat restu............”
_aku mencintaimu serta
menyayangimu...
Namun aku tak bisa
meminta hati dan perasaanmu untukku..
Karena kamu punya kisah
lalu...
Karena aku ingin mendapat
restu...
Biar apapun itu kasih
Cintaku dengan seluruh kesetiaanku ku persembahkan kepadamu
Aku takkan mengekang
Aku takkan memaksa
Karena cintaku ketika hati percaya padamu
Maka bertahanlah dalam kerinduanmu_
0 komentar:
Posting Komentar